Hari ini adalah hari Jum'at. Kebetulan di masjid Chemnitz yang bertindak selaku khotib adalah brother Fauzi dari Libya. Karena khutbahnya dalam bahasa Arab, sehingga tidak semua kosakata bisa saya cerna dengan baik. Meskipun demikian, satu hal yang menarik dan melekat di pikiran saya dari apa yang beliau sampaikan yaitu tentang bagaimana Islam mengajarkan umatnya untuk mencintai saudaranya.
Hal ini berdasar pada hadits Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda: "Tidak sempurna keimanan seseorang sehingga dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri". (HR.Bukhori).
Bila kita mencermati hadits ini, maka satu kata yang mungkin keluar dari lisan kita adalah subhanallah, betapa Islam sangat memperhatikan bagaimana seorang muslim hendaknya bersikap terhadap saudaranya. Sedikit merefleksi diri, kadangkala kita masih memberi saudara kita sesuatu yang tidak kita sukai. Nah, dalam hadits ini terkandung sebuah pelajaran yang berharga, salahsatunya bahwa sebelum kita memberi sesuatu kepada saudara, hendaknya kita tanya kepada diri sendiri dahulu apakah sesuatu tersebut bagus, kita sukai, dan sejenisnya. Bila iya, maka berikanlah kepada saudara kita tapi bila tidak hendaknya kita mengurungkan niat kita. Memang kadangkala tidak mudah untuk memberikan sesuatu yang kita cintai, ini disebabkan cinta dunia berlebihan. Oleh karena itu diperlukan ketulusan, kelapangan hati, dan keikhlasan untuk melakukannya.
Insyaallah dengan mencintai saudara kita layaknya mencintai diri sendiri akan muncul kekeluargaan dan kasih sayang diantara kita, bahkan di lain kesempatan Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda: "Saling memberi hadiahlah, niscaya kamu akan saling mencintai". (HR Al Bukhari). Semoga manfaat. Wallahua'lam.
by Norsa
No comments:
Post a Comment