Sunday 25 May 2008

Food Crisis solution

Akhir-akhir ini Food Crisis (FC) menjadi salah satu bahan perbincangan yang hangat diantara para pemimpin bangsa di dunia. Akar permasalahannya terletak pada ketidakseimbangan antara kebutuhan dan persediaan pangan. Beberapa negara yang terancam mengalami FC berdasar data yang dikeluarkan oleh FAO adalah Somalia, Zimbabwe, Sudan, dst (Afrika: 21 negara); Iraq, Cina, India, Bangladesh, Nepal, Srilangka, dst (Asia: 10 negara); Dominican Republic, Bolivia, Ecuador, dst (Amerika Latin: 5 negara); Moldova (satu-satunya di Eropa); total 37 negara. Indonesia yand notabene padat penduduknya (lebih dari 200 juta jiwa) mesti bersyukur karena tidak termasuk diantaranya. Akan tetapi kita tidak boleh berpangku tangan karena bagaimanapun FC adalah permasalahan serius. Tentu saja ini sudah bukan lagi permasalahan lokal, namun sudah menjadi permasalahan global yang harus segera dituntaskan bersama-sama seluruh elemen masyarakat di dunia tanpa terkecuali sesuai kapasitasnya masing-masing. Ada 8 (delapan) solusi alternatif yang ditawarkan Marianne Lavelle dan Kent Garber untuk menghadapi atau bahkan "mencegah" terjadinya FC:

1. Menghentikan sementara produksi biofuels
Bahan bakar yang diproduksi dari tanaman seperti jagung, kedelai, dan palm seharusnya dihentikan sementara waktu. Bahkan menurut International Food Policy Research Institute, kebutuhan tanaman untuk bahan bakar di US dan Eropa mencapai kisaran 25% sampai 33% dari total persediaan...Wow...
2. Tingkatkan bantuan pangan
Negara-negara yang surplus pangan hendaknya memberikan bantuan cuma-cuma dan berkala kepada negara-negara miskin dan terancam krisis pangan.
3. Perluasan lahan pertanian
4. Peningkatan produksi pangan
Dapat dilakukan dengan modernisasi teknologi pengolahan pangan dengan tujuan efisiensi dan optimalisasi produksi.
5. Tangkap para spekulan
Para spekulan adalah salah satu dalang langkanya bahan pangan. Dengan motif mencari keuntungan pribadi, wait and see sampai harga melambung baru menjualnya ke pasar, mereka tega "menciptakan" penderitaan rakyat. Nampaknya kata tangkap tidak cukup membuat mereka jera, sehingga perlu ditambah dengan kata adili.
6. Turunkan pajak perdagangan pangan
Thailand sebagai salah satu pengekspor beras di dunia berperan penting dalam pengentasan FC ini, dengan menurunkan pajak ekspor kepada negara-negara miskin.
7. Mengurangi konsumsi daging
Dengan kita mengurangi konsumsi daging ayam, sapi, unggas, dll, maka permintaan pasar akan menurun.
8. Pemerataan kepadatan penduduk dunia
Tidak bisa dipungkiri bahwa di dunia ini terjadi kesenjangan yang cukup mencolok dalam hal kepadatan penduduk. Oleh karena itu diperlukan adanya pemerataan penduduk demi keseimbangan konsumsi pangan.

dari berbagai sumber

Monday 12 May 2008

Zero is equal to one

Dear readers,

Zero is one of interesting number. It plays a central role in mathematics as the additive identity of the integers, real numbers, and many other algebraic structures. It is also a number which quantifies a count or an amount of null size; that is, if the number of your sisters is zero, that means the same thing as having no sisters, and if something has a weight of zero, it has no weight. If the difference between the number of pieces in two piles is zero, it means the two piles have an equal number of pieces.

So we can explore about this number as much as we want, in particularly in its uniqueness. Believe or not believe, using simple trick we can show that "zero is equal to one". Wow...really....Lets prove together




















by Norsa

Saturday 10 May 2008

Cinta kepada saudara

Hari ini adalah hari Jum'at. Kebetulan di masjid Chemnitz yang bertindak selaku khotib adalah brother Fauzi dari Libya. Karena khutbahnya dalam bahasa Arab, sehingga tidak semua kosakata bisa saya cerna dengan baik. Meskipun demikian, satu hal yang menarik dan melekat di pikiran saya dari apa yang beliau sampaikan yaitu tentang bagaimana Islam mengajarkan umatnya untuk mencintai saudaranya.

Hal ini berdasar pada hadits Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda: "Tidak sempurna keimanan seseorang sehingga dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri". (HR.Bukhori).

Bila kita mencermati hadits ini, maka satu kata yang mungkin keluar dari lisan kita adalah subhanallah, betapa Islam sangat memperhatikan bagaimana seorang muslim hendaknya bersikap terhadap saudaranya. Sedikit merefleksi diri, kadangkala kita masih memberi saudara kita sesuatu yang tidak kita sukai. Nah, dalam hadits ini terkandung sebuah pelajaran yang berharga, salahsatunya bahwa sebelum kita memberi sesuatu kepada saudara, hendaknya kita tanya kepada diri sendiri dahulu apakah sesuatu tersebut bagus, kita sukai, dan sejenisnya. Bila iya, maka berikanlah kepada saudara kita tapi bila tidak hendaknya kita mengurungkan niat kita. Memang kadangkala tidak mudah untuk memberikan sesuatu yang kita cintai, ini disebabkan cinta dunia berlebihan. Oleh karena itu diperlukan ketulusan, kelapangan hati, dan keikhlasan untuk melakukannya.

Insyaallah dengan mencintai saudara kita layaknya mencintai diri sendiri akan muncul kekeluargaan dan kasih sayang diantara kita, bahkan di lain kesempatan Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda: "Saling memberi hadiahlah, niscaya kamu akan saling mencintai". (HR Al Bukhari). Semoga manfaat. Wallahua'lam.

by Norsa