Satu peristiwa yang membuat saya kagum kepada burung yang hidup di Taiwan adalah ketidaktakutan mereka terhadap manusia yang mendekatinya. Ciptaan Allah SWT ini seolah tidak merasa terancam sama sekali meskipun saya berdiri hanya berjarak 1,5 meter dari burung indah khas Taiwan berjenis Magpie (berwarna biru dengan ekor panjang). Menurut Zenon Reuel, salah seorang pemerhati burung, setiap burung pada dasarnya memiliki kecerdasan merekam pengalamannya ketika berinteraksi dengan manusia. Jika yang dialami adalah pengalaman baik, maka burung akan merasa tenang dan bersahabat, namun sebaliknya manakala yang terekam dalam ingatannya adalah semacam gangguan, maka burung akan merasa takut.
Taiwan Blue Magpie |
Subhanallah sungguh luar biasa ciptaan Allah SWT ini. Burung dengan kemampuan refleksi sikap, terbang, dan lain sebagainya tidak terlepas dari kehendak Allah SWT.
Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa
bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang
yang beriman. (QS. An-Nahl: 79)
Burung yang hidup di Taiwan ini merupakan makhluq Allah yang beruntung. Sebut saja greean area, hutan, pegunungan, dan taman kota semua menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi burung-burung untuk sekedar berkicau maupun mencari makan. Pemerintah Taiwan sendiri melalui Animal Protection Law atau Undang-Undang Perlindungan Hewan menetapkan bahwa siapapun tidak boleh melakukan penganiayaan, penyiksaan, melukai, dan menyakiti hewan (termasuk burung). Bagi yang terbukti sesuai putusan peradilan maka deportasi menjadi hadiah yang tak terlupakan bagi seorang WNA yang bekerja atau studi di Taiwan.
Akhir kata sudah menjadi tugas kita manusia sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi untuk menjaga semua makhluq-Nya termasuk burung agar dapat hidup dengan bebas tanpa ancaman.
Wallahua'lam
No comments:
Post a Comment